Translate

Minggu, 09 September 2018

Apakah Dipersyaratkan Muttashilul-Isnad & Tidak Ada Inqitha’ ‎Pada “Hadits Musnad” (?) ‎



بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Pertanyaan : Apakah dipersyaratkan muttashilul-isnad (sanad harus bersambung) dan tidak ada inqitha’ (keterputusan) pada “Hadits Musnad” ?  

Al-jawab : Iya. Sebagian ahli hadits ada yang mempersyaratkan syarat tersebut, diantara mereka adalah imam al-Hakim Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah al-Hakim an-Naisaburi rahimahullahu, beliau menuturkan:

 والمسند من الحديث: أن يرويه المحدث عن شيخ يظهر سماعه منه لسن يحتمله، وكذلك سماع شيخه من شيخه إلى أن يصل الإسناد إلى صحابي مشهور إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم.

Hadits Musnad adalah suatu hadits yang diriwayatkan oleh seorang ahli hadits dari seorang syaikh/guru, yang nampak sama’/mendengarnya dari guru tersebut karena faktor usia yang memungkinkan. Demikian juga guru tersebut mendengar dari gurunya, hingga sanad tersebut sampai/bersambung kepada seorang shahabat yang masyhur hingga rasul Allah shallallahu ‘alaihi wasallam. [Ma’rifat Ulum Hadits]  
Mubaarok Al-Atsary. Diberdayakan oleh Blogger.