(BAGIAN KEDUA)
PERTEMUAN : PERTAMA
BUKU :
MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU
‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"MARFU' SHARIH"
Sahabat fillah yang Allah mulyakan…
Adalah
merupakan nikmat dan taufiq dari Allah sematalah kita dapat menyelesaikan bagian
pertama buku yang kita pelajari bersama ini dengan segala kemudahannya. Bi
idznillah walhamdulillah.
Di
saat manusia di luar sana, muda dan mudi, atau yang semisal mereka,
menghabiskan waktu dan menggunakan media online ini untuk sesuatu yang sedikit
sekali manfaat dan faidahnya, atau bahkan terkadang sebagian mereka
menggunakannya untuk sesuatu yang sia-sia. Bahkan untuk sesuatu yang mengundang
fitnah, maksiat, dan dosa wal'iyadzubillah.
Namun
di sisi yang lain, Allah menjadikan kita memanfaatkan media ini untuk sesuatu
yang sangat bermanfaat insya Allah. Maka ini adalah merupakan suatu nikmat yang
sangat layak kita syukuri.
Sudah
selayaknya dan merupakan suatu keharusan bagi kita, untuk bersyukur kepada-Nya
dan terus menjaga nikmat ini dengan bentuk semakin meningkatkan dan megerahkan
segenap kemampuan kita, untuk terus meraih tingkatan kenikmatan selanjutnya.
Sungguh tidak ada yang lebih nikmat dan tidak ada yang lebih indah di dunia ini
selain dari mempelajari ilmu agama-Nya.
Betapa
merugi jiwa-jiwa yang haus dengan kebenaran dan haus dengan ilmu syar'i, namun
berada pada taraf keengganan yang akut terhadap ilmu-ilmu yang jauh lebih
bermanfaat baginya. Bahkan tak jarang kita dapati, justru ia lebih bangga dan berlapang
dada dengan meneguk dan menenggelamkan diri ke dalam api fitnah di tengah
kehausannya terhadap air sebagai pemadamnya.
Apabila
kita bisa konsisten dengan memiliki kegiatan yang bernilai positif dan jauh
lebih bermanfaat, anggap saja apabila kita memiliki dua atau tiga kegiatan
pelajaran dalam sehari bagi seorang santri -misalkan-.
Dimana
tiga kegiatannya membutuhkan waktu tiga jam dalam seharinya untuk kegiatan
belajar tersebut, yang bersifat bertatap muka langsung dengan sang guru atau
sang ustadz. Satu jam untuk menambah hafalan al-qur'annya. Satu jam untuk belajar bahasa arabnya. Dan
satu jam terakhir untuk mempelajari aqidah atau pelajaran yang lainnya.
Kemudian
ia berfokus dengan banyak mengulang dan membaca serta mentelaah juga memahami
kembali apa yang ia pelajari. Maka merupakan sebuah keniscayaan, ia tidak akan
mendapati dirinya memiliki waktu luang untuk melirik, terlebih menenggelamkan
dirinya ke dalam api fitnah atau ke dalam perkara yang sia-sia yang tidak
bermanfaat dan tidak pula bernilai pahala baginya.
Apabila
ia menghabiskan waktunya untuk tiga kegiatan tersebut dengan terus berdoa dan
berusaha untu kontinyu dan konsisten. Niscaya ia juga akan merasakan bahwa 24
jam dalam sehari adalah waktu yang sangat sempit lagi sedikit. Sungguh indah
andai kita demikian keadaannya.