(Bagian Kedua)
PERTEMUAN : KETIGA
BUKU :
MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU
‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"AL-MAUQUF & AL-MAQTHU'"
Berkata
Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah
:
ب_ وَالْمَوْقُوْفُ
مَا أُضِيْفَ إِلَى الصَّحَابِيِّ، وَلَمْ يَثْبُتْ لَهُ حُكْمُ الرَّفْعِ
Al-Mauquf
yaitu :
Sesuatu yang
disandarkan kepada shahabat dan tidak memiliki ketetapan hukum Marfu'.
مِثَالُهُ : قَوْلُ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: يُهَدِّمُ
الْإِسْلَامَ زَلَّةُ الْعَالِمِ وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ، وَحُكْمُ
الْأَئِمَّةِ الْمُضِلِّيْنَ
Contohnya
adalah :
Ucapan Umar Ibnul Khaththab radhiallahu 'anhu :
"Akan merobohkan islam: tergelincirnya seorang 'alim; perdebatan orang
munafiq dengan Al-Kitab; dan hukum para imam yang menyesatkan".
Tambahan
Faidah (pent) :
Atsar ini
disebutkan oleh imam Muhammad Ibnu 'Abdir Rahman
As-Sakhawi rahimahullah dalam kitab beliau "Al-Maqasidul
Hasanah Fi Bayani Katsirin Minal Ahaditsil Musytaharah 'Alal Alsunah" pada
jilid pertama, halaman: 58, cet: Darul Kitab Al-'Arabi.
ج_ وَالْمَقْطُوْعُ
مَا أُضِيْفَ إِلَى التَّابِعِيِّ فَمَنْ بَعْدَهُ
Al-Maqthu'
yaitu :
Sesuatu yang
disandarkan kepada tabi'i dan yang setelahnya.
مِثَالُهُ : قَوْلُ ابْنِ سِيْرِيْنَ: إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِيْنٌ،
فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ
Contohnhya
adalah :
Ucapan Ibnu Sirin rahimahullah : "Sesungguhnya
ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama
kalian".
Tambahan
Faidah (pent) :
Atsar ini
disebutkan oleh imam Muslim rahimahullah
dalam shahih beliau pada bab "Fi Annal Isnad Minad din".
Berkata imam Muslim rahimahullah :
حَدَّثَنَا
حَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ أَيُّوبَ، وَهِشَامٍ،
عَنْ مُحَمَّدٍ، وَحَدَّثَنَا فُضَيْلٌ، عَنْ هِشَامٍ قَالَ: وَحَدَّثَنَا مَخْلَدُ
بْنُ حُسَيْنٍ، عَنْ هِشَامٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ، قَالَ: «إِنَّ
هَذَا الْعِلْمَ دِينٌ، فَانْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ دِينَكُمْ»
(1).
Telah menceritakan kepada kami Hasan Ibnu Rabi',
telah menceritakan kepada kami Hammad Ibnu Zaid,
dari Ayyub dan Hisyam, dari Muhammad
(yakni Ibnu Sirin). (2). Dan telah menceritakan kepada kami Fudhail, dari Hisyam.
(3). Dan ia berkata: telah menceritakan
kepada kami Makhlad Ibnu Husain, dari
Hisyam, dari Muhammad Ibnu sirin rahimahullah, beliau
berkata :
إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِيْنٌ، فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ
"Sesungguhnya
ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama
kalian".
Kemudian
berkata Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah
:
وَقَوْلُ مَالِكٍ: اتْرُكْ
مِنْ أَعْمَالِ السِّرِّ مَا لَا يُحْسِنُ بِكَ أَنْ تَعْمَلَهُ فِيْ الْعَلَانِيَةِ
Dan
(demikian juga _pent) ucapan imam Malik rahimahullah : "Tinggalkanlah
perbuatan tersembunyi yang tidak menjadikanmu baik apabila engkau melakukannya
secara terbuka".
Adapun
perkataan imam Malik ini, kami sudah
berusaha mencari sumber dan referensinya. Akan tetapi qaddarallah kami belum
bisa mendapatkannya dikarenakan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada
pada kami.
Wallahu
a'lam bish-shawab. Wa baarakallahu fikum.
Akhukum fillah :
Rabu, 14 - Muharram - 1437 H / 28 - 10 - 2015 M
0 komentar:
Posting Komentar