Translate

Minggu, 29 November 2015

12). Al-Musalsal.


(Bagian Kedua)

PERTEMUAN : KE-DUA BELAS
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU ‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


"AL-MUSALSAL"


Berkata Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah

المُسَلْسَلُ.
أ_ تَعْرِيْفُهُ، ب_ فَائِدَتُهُ.

Al-Musalsal.
A). Definisi Al-Musalsal. B). Faidah Al-Musalsal.

*****

A). Definisi Al-Musalsal.

أ_ المُسَلْسَلُ.
مَا اتَّفَقَ الرُّوَاةُ فِيْهِ عَلَى شَيْءٍ وَاحِدٍ، فِيْمَا يَتَعَلَّقُ بِالرَّاوِيِّ أَوِ الرِّوَايَةِ.

Al-Musalsal yaitu:
Sesuatu yang para perawi bersepakat didalamnya pada satu hal. Pada sesuatu yang berkaitan dengan perawi atau periwayatan.

مِثَالُهُ فِيْمَا يَتَعَلَّقُ بِالرَّاوِيِّ: حَدِيْثُ مُعَاذٍ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ: "يَا مُعَاذُ! إِنِّي لَأُحِبُّكَ، أُوْصِيْكَ يَا مُعَاذُ! لَا تَدَعَنَّ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُوْلُ: اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.

Contoh yang berkaitan dengan perawi adalah:
Hadits Mu'adz Ibnu Jabal radhiallahu 'anhu, bahwasannya nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Wahai Mu'adz, sesungguhnya aku sangat mencintaimu, aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz! Janganlah engkau tinggalkan setiap kali selesai shalat untuk mengucapkan:

"اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ"

"Ya Allah! Berilah aku pertolongan untuk berdzikir kepada-Mu, dan bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik."

Selasa, 24 November 2015

11). Talkhis 10 Pertemuan Pertama (Bag-2).



KESIMPULAN SEPULUH PERTEMUAN PERTAMA BAGIAN KEDUA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


PERTEMUAN PERTAMA.

Pembagian Khabar.
Khabar ditinjau dari sisi "kepada siapakah suatu khabar disandarkan" terbagi menjadi 3 (tiga) bagian :

A). Al-Marfu'. B). Al-Mauquf. C). Al-Maqthu'.

*****

A). Al-Marfu'.

a). Definisi Al-Marfu'.
Al-Marfu' yaitu :
Sesuatu yang disandarkan kepada nabi shallallahu 'alahi wasallam

b). Pembagian Al-Marfu'.
Al-Marfu' terbagi menjadi 2 (dua) bagian :

1). Marfu' Sharih, dan 2). Marfu' Hukmi.

*****

1). Marfu' Sharih yaitu :
Sesuatu yang disandarkan kepada nabi shallallahu 'alaihi wasallam semata, baik berupa ucapan, atau perbuatan, atau taqrir, atau sifat tentang akhlaq, atau sifat tentang penciptaan (ciri fisik) beliau shallallahu 'alaihi wasallam.


PERTEMUAN KEDUA.

2). Marfu' Hukmi yaitu :
Sesuatu yang memiliki hukum mudhaf (disandarkan) kepada nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Dan hal ini (yakni Marfu' hukmi) ada beberapa bentuk :

Pertama.
Ucapan shahabat apabila tidak mengandung kemungkinan berasal dari pendapatnya. Dan bukan sebagai tafsir. Dan pengucapnya bukan seorang yang ma'ruf mengambil dari israiliyat (berita-berita bani israil _pent). Seperti: khabar tentang tanda-tanda hari kiamat. Atau tentang keadaan-keadaan hari kiamat. Atau tentang pembalasan.

Minggu, 22 November 2015

10). Sanad Tershahih.


(Bagian Kedua)

PERTEMUAN : KE-SEPULUH
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU ‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


"SANAD TERSHAHIH"


Berkata Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :

ج_ أَصَحُّ الْأَسَانِيْدِ.
وَالتَّحْقِيْقُ أَنَّهُ لَا يُحْكَمُ لِإِسْنَادٍ مُعَيَّنٍ بِكَوْنِهِ أَصَحَّ الْأَسَانِيْدِ، وَإِنَّمَا يُحْكَمُ لَهُ بِذَلِكَ بِالنِّسْبَةِ إِلَى الصَّحَابِيِّ أَوِ الْبَلَدِ أَوِ الْمَوْضُوْعِ، فَيُقَالُ: أَصَحُّ أَسَانِيْدِ أَبِيْ بَكْرٍ، أَصَحُّ أَسَانِيْدِ أَهْلِ الْحِجَازِ، أَصَحُّ أَسَانِيْدِ حَدِيْثِ النُّزُوْلِ، وَقَدْ ذَكَرُوْا أَصَحَّ الْأَسَانِيْدِ بِالنِّسْبَةِ إِلَى الصَّحَابَةِ فَمِنْهَا:

C). Sanad Tershahih.

Yang benar, bahwasannya suatu sanad tertentu tidak dihukumi sebagai sanad tershahih. Akan tetapi ia dihukumi dengan hal tersebut dengan menyandarkan kepada shahabat, atau negeri, atau suatu permasalahan.

Maka dikatakan: sanad tershahih dari Abu Bakr radhiallahu 'anhu. Sanad tershahih dari penduduk Hijaz. Sanad tershahih tentang hadits nuzul.

Dan para ulama telah menyebutkan sanad tershahih dengan menyandarkan kepada shahabat. Diantaranya adalah:

Selasa, 17 November 2015

9). Al-Isnad.




(Bagian Kedua)

PERTEMUAN : KE-SEMBILAN
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU ‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"AL-ISNAD"

Berkata Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :

الإِسْنَادُ:
أ_ تَعْرِيْفُهُ، ب_ أَقْسَامُهُ، ج_ أَصَحُّ الْأَسَانِيْدِ.

Al-Isnad.
A). Definisi Al-Isnad. B). Pembagian Al-Isnad. C). Sanad Tershahih.

*****

A). Definisi Al-Isnad.

أ_ الْإِسْنَادُ، وَيُقَالُ: السَّنَدُ : رُوَاةُ الْحَدِيْثِ الَّذِيْنَ نَقَلُوْهُ إِلَيْنَا.

Al-Isnad dinamakan juga As-Sanad. Ia adalah: para perawi hadits yang menukilkannya kepada kita.

مِثَالُهُ : قَوْلُ الْبُخَارِيِّ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ يُوْسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَا تَبَاغَضُوْا، وَلَا تَحَاسَدُوْا، وَلَا تَدَابَرُوْا، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً، وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ".

Contohnya adalah perkataan Imamul Bukhari rahimahullah :

"Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah Ibnu Yusuf, telah mengkhabarkan kepada kami Malik, dari Ibnu Syihab, dari Anas Ibnu Malik radhiallahu 'anhu, sesungguhnya Rasul Allah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"لَا تَبَاغَضُوْا، وَلَا تَحَاسَدُوْا، وَلَا تَدَابَرُوْا، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً، وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ"

"Janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim untuk mendiamkan saudaranya di atas tiga malam."

Sabtu, 14 November 2015

8). At-Tabi'i.



(Bagian Kedua)

PERTEMUAN : KE-DELAPAN
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU ‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"AT-TABI'I"

Berkata Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :

التَّابِعِيُّ.
أ_ التَّابِعِيُّ: مَنِ اجْتَمَعَ بِالصَّحَابِيِّ مُؤْمِناً بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمَاتَ عَلَى ذَلِكَ

At-Tabi'i.
A). At-Tabi'i yaitu : siapa saja yang berjumpa dengan Shahabat, beriman kepada nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan meninggal di atas hal tersebut.

ب_ وَالتَّابِعُوْنَ كَثِيْرُوْنَ لَا يُمْكِنُ حَصْرُهُمْ، وَهُمْ ثَلَاثُ طَبَقَاتٍ: كُبْرَى وَصُغْرَى وَبَيْنَهُمَا

B). Dan jumlah para Tabi'in sangat banyak. Tidak mungkin membatasi bilangan mereka. Mereka terbagi dalam 3 (tiga) Thabaqat (tingkatan): Kubra, sughra, dan di antara keduanya (yakni: Wustha _pent).

Selasa, 10 November 2015

7). Al-Mukhadhram.



(Bagian Kedua)

PERTEMUAN : KE-TUJUH
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU ‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________
                          
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"AL-MUKHADHRAM"

Berkata Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :

الْمُخَضْرَمُ
أ_ تَعْرِيْفُهُ، ب_ حُكْمُ حَدِيْثِهِ.

Al-Mukhadhram.
A). Definisi Al-Mukhadhram. B). Hukum Hadits Al-Mukhadhram.

*****

A). Definisi Al-Mukhadhram.

أ_ الْمُخَضْرَمُ :
مَنْ آمَنَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ حَيَاتِهِ، وَلَمْ يَجْتَمِعْ بِهِ

Al-Mukhadhram yaitu :
Siapa saja yang beriman kepada nabi shallallahu 'alaihi wasallam semasa hidup beliau dan tidak berjumpa dengan beliau shallallahu 'alaihi wasallam.

وَالْمُخَضْرَمُوْنَ طَبَقَةٌ مُسْتَقِلِّةٌ بَيْنَ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَقِيْلَ: بَلْ هُمْ مِنْ كِبَارِ التَّابِعِيْنَ

Para Mukhadhram berada pada Thabaqat (tingkatan) tersendiri. Antara para Shahabat dan para Tabi'in. Dan ada juga yang mengatakan: bahkan para Mukhadhram termasuk dalam Thabaqat Kibar Tabi'in.

Sabtu, 07 November 2015

6). Shahabat Nabi Yang Banyak Meriwayatkan Hadits.



(Bagian Kedua)

PERTEMUAN : KE-ENAM
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU ‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________
                          
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"SHAHABAT NABI YANG BANYAK MERIWAYATKAN HADITS"


Berkata Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :

د_ الْمُكْثِرُوْنَ مِنَ التَّحْدِيْثِ

D). Shahabat nabi yang banyak meriwayatkan hadits.

مِنَ الصَّحَابَةِ مَنْ أَكْثَرُوْا التَّحْدِيْثَ فَكَثُرَ الْأَخْذُ عَنْهُمْ، وَالَّذِيْنَ تَجَاوَزَ الْحَدِيْثُ عَنْهُمُ الْأَلْفَ هُمْ :

Di antara shahabat nabi yang banyak menyampaikan hadits, dan banyak pengambilan dari mereka, dan yang haditsnya melebihi seribu, mereka adalah :

Selasa, 03 November 2015

5). Shahabat Nabi Yang Paling Terakhir Wafat.



(Bagian Kedua)

PERTEMUAN : KE-LIMA
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU ‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________
                          
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"SHAHABAT YANG PALING TERAKHIR WAFAT & FAIDAH MENGETAHUINYA"

Berkata Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :

ج_ وَآخِرُ الصَّحَابَةِ مَوْتاً عَلَى الإِطْلَاقِ

C). Shahabat Nabi Yang Paling Terakhir Wafat Secara Muthlaq.



عَامِرٌ بْنُ وَاثِلَةٍ اللَّيْثِيِّ مَاتَ بِمَكَّةَ سَنَةَ 110 مِنَ الْهِجْرَةِ، فَهُوَ آخِرُ مَنْ مَاتَ بِمَكَّةَ

'Amir Ibnu Watsilah Al-Laitsi radhiallahu 'anhu, beliau wafat di Makkah pada tahun 110 (seratus sepuluh) hijrah nabawiyah. Beliau adalah shahabat nabi yang paling terakhir wafat di Makkah.

وَآخِرُ مَنْ مَاتَ بِالْمَدِيْنَةِ: مَحْمُوْدٌ بْنُ الرَّبِيْعِ الْأَنْصَارِيِّ الْخَزْرَجِيِّ مَاتَ سَنَةَ 99هـ

Dan shahabat nabi yang paling terakhir wafat di Madinah adalah: Mahmud Ibnu Rabi' Al-Anshari Al-Khazraji radhiallahu 'anhu. Beliau wafat pada tahun 99 (sembilan puluh sembilan) hijrah nabawiyah.

Minggu, 01 November 2015

4). Shahabat Nabi.



(Bagian Kedua)

PERTEMUAN : KE-EMPAT
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU ‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"SHAHABAT NABI"

Berkata Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :

الصَّحَابِيُّ
أ_ تَعْرِيْفُ الصَّحَابِيِّ، بَ_ حَالُ الصَّحَابَةِ، ج_ آخِرُهُمْ مَوْتاً وَفَائِدَةُ مَعْرِفَتِهِ، د_ المُكْثِرُوْنَ مِنَ التَّحْدِيْثِ

(Pembahasan seputar) Shahabat Nabi (yang mencakup) :

A). Definisi Shahabat Nabi.
B). Keadaan Shahabat Nabi.
C). Shahabat Nabi Yang Paling Terakhir Wafat & Faidah Mengetahuinya.
D). Para Shahabat Yang Banyak Meriwayatkan Hadits.

Dari 4 (empat) poin besar tersebut di atas, yang akan kita kaji bersama pada pertemuan kali adalah poin A dan poin B, insya Allah.

*****

A). Definisi Shahabat Nabi.

أ_ الصَّحَابِيُّ
مَنِ اجْتَمَعَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَوْ رَآهُ مُؤْمِناً بِهِ، وَمَاتَ عَلَى ذَلِكَ

Shahabat Nabi adalah :
Siapa saja yang berjumpa nabi shallallahu 'alaihi wasallam atau melihatnya dalam keadaan beriman kepadanya dan meninggal di atas hal tersebut.
Mubaarok Al-Atsary. Diberdayakan oleh Blogger.