(Bagian Kedua)
PERTEMUAN : KE-TIGA BELAS
BUKU :
MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU
‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"PENGAMBILAN
HADITS"
Berkata
Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah
:
تَحَمُّلُ الْحَدِيْثِ وَأَدَاؤُهُ.
Pengambilan hadits
dan penyampaiannya.
تَحَمُّلُ الْحَدِيْثِ.
أ_ تَعْرِيْفُهُ، ب_ شُرُوْطُهُ، ج_ أَنْوَاعُهُ.
Pengambilan Hadits.
A).
Definisi Pengambilan Hadits. B).
Syarat-syaratnya. C). Jenis-jenisnya.
*****
أ_ تَحَمُّلُ الْحَدِيْثِ.
أَخْذُهُ عَمَّنْ حَدَّثَ بِهِ عَنْهُ.
A). Pengambilan Hadits yaitu:
Pengambilan
suatu hadits dari seseorang yang ia menyampaikan hadits tersebut darinya.
ب_ وَشُرُوْطُهُ ثَلَاثَةٌ.
1_ التَّمْيِيْزُ: وَهُوَ فَهْمُ الْخِطَابِ وَرَدُّ جَوَابِهِ عَلَى
الصَّوَابِ، وَالْغَالِبُ أَنْ يَكُوْنَ عِنْدَ تَمَامِ سَبْعِ سِنِيْنَ.
B). Syarat-syaratnnya ada 3 (tiga).
Pertama.
At-Tamyiz,
yaitu: mampu memahami percakapan dan mampu menjawabnya dengan benar, dan
kebanyakan hal tersebut terjadi pada sempurnanya usia tujuh tahun.
فَلَا يَصِحُّ تَحَمُّلُ مَنْ لَا تَمْيِيْزَ لَهُ لِصِغَرٍ، وَكَذَلِكَ
لَوْ فَقَدَ تَمْيِيْزَهُ لِكِبَرٍ، أَوْ غَيْرِهِ فَلَا يَصِحُّ تَحَمُّلُهُ.
Maka tidak
shahih pengambilan seorang yang belum memiiliki usia tamyiz karena masih kecil,
demikian juga apabila kehilangan tamyiz karena usia lanjut, atau karena
selainnya, maka tidak shahih pengambilannya.
2_ الْعَقْلُ: فَلَا يَصِحُّ تَحَمُّلُ الْمَجْنُوْنِ وَالْمَعْتُوْهِ.
Kedua.
Al-'Aql. Maka
tidak shahih penghafalan dari seorang yang majnun dan yang kurang sempurna
fikirannya.
3_ السَّلَامَةُ مِنَ الْمَوَانِعِ: فَلَا يَصِحُّ مَعَ غَلَبَةِ نُعَاسٍ
أَوْ لَغَطٍ كَثِيْرٍ، أَوْ شَاغِلٍ كَبِيْرٍ.
Ketiga.
Selamat dari
berbagai penghalang. Maka tidak shahih pengambilan yang beriringan dengan
beratnya rasa kantuk, atau banyaknya kegaduhan, atau banyaknya kesibukan.
*****
ج_ وَأَنْوَاعُهُ كَثِيْرَةٌ فَمِنْهَا:
Dan
bentuk-bentuk Pengambilan Hadits itu ada banyak, diantaranya:
1_ السَّمَاعُ مِنْ لَفْظِ الشَّيْخِ ، وَأَرْفَعُهُ مَا يَقَعُ إِمْلَاءً.
1).
Mendengarkan lafazh syaikhnya. Dan yang paling tinggi adalah yang berbentuk
dikte.
2_ الْقِرَاءَةُ عَلَى الشَّيْخِ وَيُسَمَّى: (الْعَرْضُ).
2).
Membacakan terhadap syaikhnya. Dan ini dinamakan Al-'Ardh.
3_ الْإِجَازَةُ وَهِيَ أَنْ يَأْذَنَ الشَّيْخُ بِالرِّوَايَةِ عَنْهُ،
سَوَاءٌ أَذِنَ لَهُ لَفْظاً، أَوْ كِتَابَةً.
3).
Al-Ijazah, yaitu: seorang syaikh memberikan izin untuk meriwayatkan darinya.
Sama saja baik mengizinkan terhadapnya secara lafazh maupun secara tertulis.
وَالرِّوَايَةُ بِالْإِجَازَةِ صَحِيْحَةٌ عِنْدَ جُمْهُوْرِ الْعُلَمَاءِ
لِدُعَاءِ الْحَاجَةِ إِلَيْهَا، وَيُشْتَرَطُ لِصِحَّتِهَا ثَلَاثَةُ شُرُوْطٍ:
Dan riwayat dengan Al-Ijazah adalah shahih menurut jumhur
para ulama, karena kebutuhan mengharuskan terhadap hal tersebut. Dan keshahihan
Al-Ijazah dipersyaratkan padanya 3 (tiga) syarat:
الْأَوَّلُ_ أَنْ يَكُوْنَ الْمُجَازُ
بِهِ مَعْلُوْماً.
Pertama.
Yang
di-Ijazahkan adalah sesuatu yang diketahui.
إِمَّا بِالتَّعْيِيْنِ، مِثْلُ: أَجَزْتُ لَكَ أَنْ تَرْوِيَ عَنِّي
"صَحِيْحَ الْبُخَارِيِّ".
Baik dengan
"Ta'yin" (tunjuk sesuatu), seperti: aku ijazahkan kepadamu untuk
meriwayatkan dariku "Shahih Al-Bukhari".
وَإِمَّا بِالتَّعْمِيْمِ، مِثْلُ: أَجَزْتُ لَكَ أَنْ تَرْوِيَ عَنِّي
جَمِيْعَ مَرْوِيَّاتِيْ.
Atau dengan
"Ta'mim" (konteks umum), seperti: aku ijazahkan kepadamu untuk
meriwayatkan dariku semua yang aku riwayatkan.
فَكُلُّ مَا ثَبَتَ عِنْدَهُ أَنَّهُ مِنْ مَرْوِيَّاتِهِ، صَحَّ أَنْ
يُحَدِّثَ بِهِ عَنْهُ بِنَاءً عَلَى هَذِهِ الْإِجَازَةِ الْعَامَّةِ.
Maka semua yang
ada pada murid bahwa hal tersebut adalah periwayatan dari syaikhnya, adalah
shahih apabila seorang murid menyampaikan hal tersebut darinya, dengan dasar
Ijazah tersebut yang bersifat umum.
فَإِنْ كَانَ الْمُجَازُ بِهِ مُبْهَماً، لَمْ تَصِحِ الرِّوَايَةُ بِهَا،
مِثْلُ: أَجَزْتُ لَكَ أَنْ تَرْوِيَ عَنِّيْ بَعْضَ "صَحِيْحِ الْبُخَارِيِّ"،
أَوْ بَعْضَ مَرْوِيَّاتِيْ؛ لِأَنَّهُ لَا يُعْلَمُ الْمُجَازُ بِهِ.
Apabila yang
di-Ijazahkan adalah sesuatu yang "Mubham" (tidak jelas), maka
periwayatan tersebut tidak shahih. Seperti: aku ijazahkan kepadamu untuk
meriwayatkan dariku sebagian dari "Shahih Al-Bukhari", atau sebagian
dari riwayatku. Karena yang di-Ijazahkan adalah sesuatu yang tidak diketahui.
الثَّانِيُّ_ أَنْ يَكُوْنَ الْمُجَازُ
لَهُ مَوْجُوْداً. فَلَا تَصِحُّ الْإِجَازَةُ لِمَعْدُوْمٍ لَا تَبَعاً وَلَا اسْتِقْلَالاً.
Kedua.
Adanya sosok
yang mendapat Ijazah. Maka tidak shahih suatu Ijazah untuk seseorang yang tidak
ada, tidak mengikut tidak pula bersendiri.
Tambahan
penjelasan (pent).
"Tidak
mengikut" seperti anak atau cucu yang masih dalam kandungan. "Tidak
pula bersendiri" seperti seorang yang tidak diketahui siapa dan
bagaimana sosoknya.
فَلَوْ قَالَ: أَجَزْتُ لَكَ، وَلِمَنْ سَيُوْلَدُ لَكَ، أَوْ أَجَزْتُ
لِمَنْ سَيُوْلَدُ لِفُلَان؛ لَمْ تَصِحِ الْإِجَازَةُ.
Apabila seorang
syaikh berkata: aku ijazahkan kepadamu, dan kepada calon anakmu, atau aku ijazahkan
kepada calon anak fulan; makan Ijazah tersebut tidak shahih.
الثَّالِثُ_ أَنْ يَكُوْنَ الْمُجَازُ
لَهُ مُعَيَّناً بِشَخْصِهِ أَوْ بِوَصْفِهِ، مِثْلُ: أَجَزْتُ لَكَ وَلِفُلَان رِوَايَةَ
مَرْوِيَّاتِيْ عَنِّيْ، أَوْ أَجَزْتُ لِطَالِبِيْ عِلْمِ الْحَدِيْثِ رِوَايَةَ
مَرْوِيَّاتِيْ عَنِّيْ.
Ketiga.
Sosok yang
mendapat Ijazah adalah sosok yang jelas secara fisiknya atau secara sifatnya.
Seperti: aku ijazahkan kepadamu dan kepada fulan (sosok yang diketahui _pent) untuk meriwayatkan periwayatanku dariku,
atau seperti: aku ijazahkan kepada para pencari ilmu hadits untuk meriwayatkan
periwayatanku dariku.
فَإِنْ كَانَ عَامًّا لَمْ تَصِحِ الْإِجَازَةُ، مِثْلُ: أَجَزْتُ لِجَمِيْعِ
الْمُسْلِمِيْنَ أَنْ يَرْوُوْا عَنِّيْ.
Apabila dengan
konteks umum (tidak diketahui fisik dan sifatnya _pent),
maka Ijazah tersebut tidak shahih. Seperti: aku ijazahkan kepada seluruh kaum
muslimin untuk meriwayatkan dariku.
وَقِيْلَ: تَصِحُّ لِلْمَعْدُوْمِ،
وَغَيْرِ الْمُعَيَّنِ، والله أعلم.
Dan
ada yang mengatakan: shahihnya Ijazah kepada sosok yang tidak ada, dan kepada
sosok Ghairu Mu'ayyan (yang tidak tertentu).
Wallahu
a'lam bish-shawab. Wa baarakallahu fikum.
Akhukum fillah :
Rabu, 19 - Safar -
1437 H / 02 - 12 - 2015 M
_____________________________
Baca Juga :
--------------------------
0 komentar:
Posting Komentar