PERTEMUAN : KE-SEMBILAN BELAS
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
PENGARANG : IBNU 'UTSAIMIN
RAHIMAHULLAH
بِسمِ اللهِ الرَّحمَنِ الرَّحِيمِ
"AL-IDRAJ FIL MATAN"
Sejatinya,
Al-Idraj ini adakalanya terjadi pada "sanad" dan adakalanya terjadi
pada "matan". Akan tetapi apa yang disampaikan oleh asy-syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah dalam pertemuan ini -bahkan dalam kitab ini- yang
berkaitan dengan MUDRAJ hanyalah seputar Al-Mudraj Fil Matan. Beliau tidak
menerangkan Mudraj yang terjadi pada sanad.
Demikian
juga beliau tidak menerangkan kecuali hanya Mudraj Fil Matan pada silsilah
kitab setelah ini, yakni pada Syarh Al-Baiquniyyah karya beliau.
Akan
tetapi tentang uraian Al-Idraj pada "sanad", insya Allah akan kita
uraikan bersama pada silsilah kitab ketiga. Yakni pada kitab Syarh Ikhtishar
Ulum Hadits karya Ibnu Katsir rahimahullah. Bi idznillahi wabi masyiatih.
Berkata asy-syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :
الإِدْرَاجُ فِيْ المَتنِ
أ_ تَعرِيفُهُ، ب_ مَكَانُهُ مَعَ التَّمثيِلِ، ج_ مَتَى يُحكَمُ بِهِ
Al-Idraj pada matan.
A_
Definisi al-idraj fil matan. B_ Letaknya beserta
contoh. C_ Kapan sesuatu dihukumi sebagai al-idraj
fil matan.
A). DEFINISI AL-IDRAJ FIL MATAN.
أ_ الإِدرَاجُ فِي المَتنِ
أَن يُدخِلَ أَحَدُ الرُّوَاةِ فِي الحَدِيثِ كَلَاماً مِن عِندِهِ بِدُوْنِ
بَيَانٍ، إِمَّا: تَفسِيراً لِكَلِمَةٍ، أَوِ استِنْبَاطاً لِحُكمٍ، أَو بَيَاناً
لِحِكمَةٍ
Al-Idraj pada matan yaitu :
Salah seorang perawi memasukan suatu
ucapan yang berasal dari sisinya, ke dalam suatu hadits, tanpa adanya
keterangan. Baik dikarenakan sebagai tafsir terhadap suatu kalimat, maupun
pengambilan istinbath terhadap suatu hukum, atau sebagai penjelasan terhadap
suatu hikmah.
B_ LETAKNYA BESERTA CONTOH.
ب_ مَكَانُهُ مَعَ التَّمثِيلِ
وَيَكُونُ فِي أَوَّلِ الحَدِيثِ وَوَسَطِهِ وَآخِرِهِ
Letaknya beserta contoh.
Al-idraj fil matan terkadang
terletak pada awal hadits. Dan terkadang terletak pada pertengahan hadits. Dan
terkadang terletak pada akhir hadits.
Contoh al-idraj fil
matan yang terletak pada awal hadits.
مِثَالُهُ فِي أَوَّلِهِ : حَدِيثُ أَبِيْ هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ:
"أَسبِغُوْا الوُضُوءَ"، "وَيْلٌ لِلأَعقَابِ مِنَ النَّارِ".
الحديث
Contohnya yang terjadi pada awal
hadits adalah :
Hadits Abu
Hurairah radhiallahu 'anhu :
أَسبِغُوْا الوُضُوءَ، وَيْلٌ لِلأَعقَابِ مِنَ النَّارِ. الحديث
Sempurnakanlah kalian dalam
berwudhu. Kecelakanlah bagi tumit-tumit (yang tidak terbasuh air wudhu_pent) dari
api neraka. (Al-hadits)
Kemudian asy-syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan :
فَقَوْلُهُ : "أَسبِغُوْا الوُضُوْءَ" مُدرَجٌ مِن كَلَامِ
أَبِيْ هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، بَيَّنَتْهُ رِوَايَةٌ لِلبُخَارِيِّ عَنهُ
أَنَّهُ قَالَ: أَسبِغُوْا الوُضُوْءَ؛ فَإِنَّ أَبَا القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: "وَيلٌ لِلأَعقَابِ مِنَ النَّارِ". الحديث
Maka ucapan "أَسبِغُوْا
الوُضُوْءَ" adalah MUDRAJ (tersisip) dari ucapan Abu Hurairah radhiallahu 'anhu. Sebagaimana hal ini
dijelaskan dalam riwayat Al-Bukhari rahimahullah
dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu
bahwa beliau berkata : "أَسبِغُوْا الوُضُوْءَ"
sempurnakanlah kalian dalam berwudhu. Sesungguhnya Abal
Qasim (yakni nabi) shallallahu
'alaihi wasallam bersabda :
وَيلٌ لِلأَعقَابِ مِنَ النَّارِ
"Kecelakaanlah bagi tumit-tumit
(yang tidak terbasuh air wudhu_pent) dari api neraka.
Kemudian contoh
al-idraj fil matan yang terletak pada pertengahan hadits.
وَمِثَالُهُ فِي وَسَطِهِ : حَدِيثُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا فِيْ
بَدءِ الوَحْيِ بِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَفِيهِ : وَكَانَ
يَخْلُوْ بِغاَرِ حِرَاءَ، فَيَتَحَنَّثُ فِيْهِ - وَهُوَ التَّعَبُّدُ - اللَّيَالِي
ذَوَات العَدَدِ
Contohnya yang terjadi pada
pertengahan hadits adalah :
Hadits 'Aisyah
radhiallahu 'anha tentang awal turunnya wahyu kepada Rasul Allah
shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana diterangkan : dan adalah nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau
berkhalwat (menyendiri) di dalam gua Hira, beliau "bertahannats"
di dalamnya -bertahannats yakni beribadah- dalam hitungan beberapa hari
lamanya.
Kemudian asy-syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan :
فَقَوْلُهُ : "وَهُوَ التَّعَبُّدُ" مُدرُجٌ مِن كَلاَمِ
الزُّهْرِيِّ، بَيَّنَتْهُ رِوَايَةٌ لِلبُخَارِيِّ مِن طَرِيقِهِ بِلَفظِ: وَكَانَ
يَلحَقُ بِغَارِ حِرَاءَ فَيَتَحَنَّثُ فِيهِ - قَالِ: وَالتَّحَنُّثُ: التَّعَبُّدُ
- اللّيَالِي ذَوَات العَدَدِ
Maka ucapan "وَهُوَ التَّعَبُّدُ" adalah MUDRAJ (tersisip) dari ucapan Az-Zuhri rahimahullah. Sebagaimana hal ini
dijelaskan dalam riwayat Al-Bukhari rahimahullah
dari jalur beliau (yakni
Az-Zuhri) dengan lafazh : adalah nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau
berada di dalam gua Hira, beliau "bertahannats"
di dalamnya -berkata Az-Zuhri rahimahullah : dan bertahannats adalah beribadah- dalam
hitungan beberapa hari lamanya.
Kemudian contoh
al-idraj fil matan yang terletak pada akhir hadits.
وَ مِثَالُهُ فِي آخِرِهِ: حَدِيثُ أَبِيْ هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّ أُمَّتِيْ يُدعَونَ
يَومَ القِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِن آثَارِ الوُضُوءِ"، فَمَنِ استَطَاعَ
مِنكُم أَن يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَليَفعَل
Contohnya yang terjadi pada akhir
hadits adalah :
Hadits Abu
Hurairah radhiallahu 'anhu bahwa nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ أُمَّتِيْ يُدعَونَ يَومَ القِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِن
آثَارِ الوُضُوءِ، "فَمَنِ استَطَاعَ مِنكُم أَن يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَليَفعَل". الحديث
"Sesungguhnya ummatku akan
dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah yang berseri-seri karena sisa air
wudhu. Barang siapa di antara kalian bisa memperpanjang cahayanya, hendaklah ia
lakukan." (Al-hadits)
Kemudian asy-syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan :
فَقُولُهُ: "فَمَنِ استَطَاعَ مِنكُم أَن يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفعَل"،
مُدرَجٌ مِن كَلاَمِ أَبِيْ هُرَيرَةَ، انفَرَدَ بِهَا نُعَيمٌ بنُ المُجْمِرِ عَن
أَبِي هُرَيرَةَ، وَذُكِرَ فِي "المُسنَدِ" عَنهُ أَنَّهُ قَالَ: لَا أَدْرِي
قَولَهُ: "فَمَنِ استَطَاعَ..."
، مِن قَولِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ، أَو مِن قَولِ أَبِيْ هُرَيرَةَ!
Maka ucapan "فَمَنِ استَطَاعَ مِنكُم أَن يُطِيلَ غُرَّتَهُ
فَلْيَفعَل"(
barang siapa di antara kalian bisa memperpanjang cahayanya, hendaklah ia
lakukan) adalah MUDRAJ (tersisip) dari ucapan Abu
Hurairah radhiallahu 'anhu. Perawi
yang bernama Nu'aim
Ibnu Mujmir rahimahullah bersendirian dalam periwayatan ini dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu. Dan disebutkan
dalam "Al-Musnad" dari beliau (yakni Nu'aim), beliau berkata :
"Saya tidak mengetahui ucapan "فَمَنِ استَطَاعَ
مِنكُم أَن يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفعَل" apakah dari ucapan nabi
shallallahu 'alaihi wasallam atau dari ucapan Abu Hurairah radhiallahu 'anhu!
وَقَد بَيَّنَ غَيرُ وَاحِدٍ مِنَ الحُفَاظِ أَنَّهَا مُدرَجَةٌ، وَقَالَ
شَيخُ الإِسلاَمِ ابنُ تَيْمِيَّةَ: لَا يُمكِنُ أَن تَكُونَ مِن كَلَامِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ
Sungguh bukan hanya seorang dari
kalangan para huffazh yang telah menjelaskan, bahwa kalimat tersebut di atas
adalah MUDRAJ. Dan berkata syaikhul islam Ibnu
Taimiyyah rahimahullah : hal tersebut tidak mungkin masuk dalam
kategori ucapan nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.
C_ KAPAN SESUATU DIHUKUMI SEBAGAI
AL-IDRAJ FIL MATAN.
ج_ مَتَى يُحكَمُ بِهِ
وَلَا يُحكَمُ بِالإِدرَاجِ إِلَّا بِدَلِيلٍ إِمّاَ مِن كَلاَمِ الرَّاوِيِّ،
أَوْ مِن كَلاَمِ أَحَدِ الأَئِمَّةِ المُعتَبَرِينَ، أَوْ مِنَ الكَلاَمِ المُدرَجِ
بِحَيثُ يَستَحِيلُ أَن يَقُولَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ
Kapan
sesuatu dihukumi sebagai al-idraj fil matan?
Tidak
dihukumi sebagai al-idraj fil matan kecuali dengan adanya keterangan, baik
berupa keterangan ucapan dari sang perawi sendiri, maupun adanya keterangan
dari ucapan salah seorang imam yang terakui, atau diketahui dengan adanya bahwa
ucapan mudraj tersebut adalah sesuatu yang mustahil nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkannya.
Wallahu
a'lam bish shawab.
LATIHAN
1). Al-Idraj pada "matan" yaitu …
2). Sebutkanlah dimana saja letak Al-Idraj Fil Matan beserta contohnya!
3). Kapan sesuatu dihukumi sebagai Al-Idraj pada matan?
JAWABAN
1). Al-Idraj pada
matan yaitu :
أَن يُدخِلَ أَحَدُ الرُّوَاةِ فِي الحَدِيثِ كَلَاماً مِن عِندِهِ بِدُوْنِ
بَيَانٍ، إِمَّا: تَفسِيراً لِكَلِمَةٍ، أَوِ استِنْبَاطاً لِحُكمٍ، أَو بَيَاناً
لِحِكمَةٍ
Salah seorang perawi memasukan suatu
ucapan yang berasal dari sisinya, ke dalam suatu hadits, tanpa adanya
keterangan. Baik dikarenakan sebagai tafsir terhadap suatu kalimat, maupun
pengambilan istinbath terhadap suatu hukum, atau sebagai penjelasan terhadap
suatu hikmah.
2). Letaknya
beserta contoh.
وَيَكُونُ فِي أَوَّلِ الحَدِيثِ وَوَسَطِهِ وَآخِرِهِ
Al-idraj fil matan terkadang
terletak pada awal hadits. Dan terkadang terletak pada pertengahan hadits. Dan
terkadang terletak pada akhir hadits.
Contoh al-idraj fil
matan yang terletak pada awal hadits.
مِثَالُهُ فِي أَوَّلِهِ : حَدِيثُ أَبِيْ هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ:
"أَسبِغُوْا الوُضُوءَ"، "وَيْلٌ لِلأَعقَابِ مِنَ النَّارِ".
الحديث
Contohnya yang terjadi pada awal
hadits adalah :
Hadits Abu
Hurairah radhiallahu 'anhu :
أَسبِغُوْا الوُضُوءَ، وَيْلٌ لِلأَعقَابِ مِنَ النَّارِ. الحديث
Sempurnakanlah kalian dalam
berwudhu. Kecelakanlah bagi tumit-tumit (yang tidak terbasuh air wudhu_pent)
dari api neraka. (Al-hadits)
Kemudian asy-syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan :
فَقَوْلُهُ : "أَسبِغُوْا الوُضُوْءَ" مُدرَجٌ مِن كَلَامِ
أَبِيْ هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، بَيَّنَتْهُ رِوَايَةٌ لِلبُخَارِيِّ عَنهُ
أَنَّهُ قَالَ: أَسبِغُوْا الوُضُوْءَ؛ فَإِنَّ أَبَا القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: "وَيلٌ لِلأَعقَابِ مِنَ النَّارِ". الحديث
Maka ucapan "أَسبِغُوْا
الوُضُوْءَ" adalah MUDRAJ (tersisip) dari ucapan Abu Hurairah radhiallahu 'anhu. Sebagaimana hal ini
dijelaskan dalam riwayat Al-Bukhari rahimahullah
dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu
bahwa beliau berkata : "أَسبِغُوْا الوُضُوْءَ"
sempurnakanlah kalian dalam berwudhu. Sesungguhnya Abal
Qasim (yakni nabi) shallallahu
'alaihi wasallam bersabda :
وَيلٌ لِلأَعقَابِ مِنَ النَّارِ
"Kecelakaanlah bagi tumit-tumit
(yang tidak terbasuh air wudhu_pent) dari api neraka.
Kemudian contoh
al-idraj fil matan yang terletak pada pertengahan hadits.
وَمِثَالُهُ فِي وَسَطِهِ : حَدِيثُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا فِيْ
بَدءِ الوَحْيِ بِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَفِيهِ : وَكَانَ
يَخْلُوْ بِغاَرِ حِرَاءَ، فَيَتَحَنَّثُ فِيْهِ - وَهُوَ التَّعَبُّدُ - اللَّيَالِي
ذَوَات العَدَدِ
Contohnya yang terjadi pada
pertengahan hadits adalah :
Hadits 'Aisyah
radhiallahu 'anha tentang awal turunnya wahyu kepada Rasul Allah
shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana diterangkan : dan adalah nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau
berkhalwat (menyendiri) di dalam gua Hira, beliau "bertahannats"
di dalamnya -bertahannats yakni beribadah- dalam hitungan beberapa hari
lamanya.
Kemudian asy-syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan :
فَقَوْلُهُ : "وَهُوَ التَّعَبُّدُ" مُدرُجٌ مِن كَلاَمِ
الزُّهْرِيِّ، بَيَّنَتْهُ رِوَايَةٌ لِلبُخَارِيِّ مِن طَرِيقِهِ بِلَفظِ: وَكَانَ
يَلحَقُ بِغَارِ حِرَاءَ فَيَتَحَنَّثُ فِيهِ - قَالِ: وَالتَّحَنُّثُ: التَّعَبُّدُ
- اللّيَالِي ذَوَات العَدَدِ
Maka ucapan "وَهُوَ
التَّعَبُّدُ" adalah MUDRAJ (tersisip) dari ucapan Az-Zuhri rahimahullah. Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam
riwayat Al-Bukhari rahimahullah dari
jalur beliau (yakni Az-Zuhri) dengan
lafazh : adalah nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau berada di dalam
gua Hira, beliau "bertahannats"
di dalamnya -berkata Az-Zuhri rahimahullah : dan bertahannats adalah beribadah- dalam
hitungan beberapa hari lamanya.
Kemudian contoh
al-idraj fil matan yang terletak pada akhir hadits.
وَ مِثَالُهُ فِي آخِرِهِ: حَدِيثُ أَبِيْ هُرَيرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّ أُمَّتِيْ يُدعَونَ
يَومَ القِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِن آثَارِ الوُضُوءِ"، فَمَنِ استَطَاعَ
مِنكُم أَن يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَليَفعَل
Contohnya yang terjadi pada akhir
hadits adalah :
Hadits Abu
Hurairah radhiallahu 'anhu bahwa nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ أُمَّتِيْ يُدعَونَ يَومَ القِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِن
آثَارِ الوُضُوءِ، "فَمَنِ استَطَاعَ مِنكُم أَن يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَليَفعَل". الحديث
"Sesungguhnya ummatku akan
dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah yang berseri-seri karena sisa air
wudhu. Barang siapa di antara kalian bisa memperpanjang cahayanya, hendaklah ia
lakukan." (Al-hadits)
Kemudian asy-syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan :
فَقُولُهُ: "فَمَنِ استَطَاعَ مِنكُم أَن يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفعَل"،
مُدرَجٌ مِن كَلاَمِ أَبِيْ هُرَيرَةَ، انفَرَدَ بِهَا نُعَيمٌ بنُ المُجْمِرِ عَن
أَبِي هُرَيرَةَ، وَذُكِرَ فِي "المُسنَدِ" عَنهُ أَنَّهُ قَالَ: لَا أَدْرِي
قَولَهُ: "فَمَنِ استَطَاعَ..."
، مِن قَولِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ، أَو مِن قَولِ أَبِيْ هُرَيرَةَ!
Maka ucapan "فَمَنِ استَطَاعَ مِنكُم أَن يُطِيلَ غُرَّتَهُ
فَلْيَفعَل"(
barang siapa di antara kalian bisa memperpanjang cahayanya, hendaklah ia
lakukan) adalah MUDRAJ (tersisip) dari ucapan Abu
Hurairah radhiallahu 'anhu. Perawi
yang bernama Nu'aim
Ibnu Mujmir rahimahullah bersendirian dalam periwayatan ini dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu. Dan disebutkan
dalam "Al-Musnad" dari beliau (yakni Nu'aim), beliau berkata :
"Saya tidak mengetahui ucapan "فَمَنِ استَطَاعَ
مِنكُم أَن يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفعَل" apakah dari ucapan nabi
shallallahu 'alaihi wasallam atau dari ucapan Abu Hurairah radhiallahu 'anhu!
وَقَد بَيَّنَ غَيرُ وَاحِدٍ مِنَ الحُفَاظِ أَنَّهَا مُدرَجَةٌ، وَقَالَ
شَيخُ الإِسلاَمِ ابنُ تَيْمِيَّةَ: لَا يُمكِنُ أَن تَكُونَ مِن كَلَامِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ
Sungguh bukan hanya seorang dari
kalangan para huffazh yang telah menjelaskan, bahwa kalimat tersebut di atas
adalah MUDRAJ. Dan berkata syaikhul islam Ibnu
Taimiyyah rahimahullah : hal tersebut tidak mungkin masuk dalam
kategori ucapan nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.
3). Berkata
asy-syaikh rahimahullah :
وَلَا يُحكَمُ بِالإِدرَاجِ إِلَّا بِدَلِيلٍ إِمّاَ مِن كَلاَمِ الرَّاوِيِّ،
أَوْ مِن كَلاَمِ أَحَدِ الأَئِمَّةِ المُعتَبَرِينَ، أَوْ مِنَ الكَلاَمِ المُدرَجِ
بِحَيثُ يَستَحِيلُ أَن يَقُولَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ
Tidak
dihukumi sebagai al-idraj fil matan kecuali dengan adanya keterangan, baik
berupa keterangan ucapan dari sang perawi sendiri, maupun adanya keterangan
dari ucapan salah seorang imam yang terakui, atau diketahui dengan adanya bahwa
ucapan mudraj tersebut adalah sesuatu yang mustahil nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkannya.
Baarakallahu
fikum…
Ditulis
oleh :
Ahad, 30-8-2015 M
Makasih dengan ini membantu saya pelajaran di sekolah
BalasHapusterima kasih info nya.Buku saya sama dengan apa yang dikongsi ini.
BalasHapus