Translate

Minggu, 20 September 2015

25). Para Pemalsu Hadits.



PERTEMUAN : KE-DUA PULUH LIMA
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
PENGARANG : IBNU 'UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
__________

بِسْمِ اللهِ الرَّحمَنِ الرَّحِيْمِ

"PARA PEMALSU HADITS"

E). Sejumlah Para Pembuat Hadits Maudhu'.

Berkata asy-syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah :

هـ_ وَالْوَضَّاعُوْنَ كَثِيْرُوْنَ وَمِنْ أَكَابِرِهِمُ المَشْهُوْرِيْنَ

Para pemalsu hadits sangat banyak jumlahnya, di antara para pembesar-pembesarnya yang masyhur adalah :

إِسْحَاقُ بْنُ نَجِيْحٍ الْمَلَطِيْ، وَمَأْمُوْنُ بْنُ أَحْمَدَ الْهَرَوِيْ، وَمُحَمَّدُ بْنُ السَّائِبِ الْكَلْبِيْ، وَالْمُغِيْرَةُ بْنُ سَعِيْدٍ الْكُوْفِيْ، وَمُقَاتِلُ بْنُ سُلَيْمَانَ، وَالْوَاقِدِيْ بْنُ أَبِيْ يَحْيَى

Ishaq Ibnu Najih Al-Malathi (bisa juga dibaca Al-Malthi _pent), Ma'mun Ibnu Ahmad Al-Harawi, Muhammad Ibnu Sa'ib Al-Kalbi, Al-Mughirah Ibnu Sa'id Al-Kufi, Muqatil Ibnu Sulaiman, dan Al-Waqidi Ibnu Abi Yahya.

وَهُمْ أَصْنَافٌ فَمِنْهُمْ

Dan mereka ada beberapa golongan; di antara mereka :

أَوَّلاً_ الزَّنَادِقَةُ الَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ إِفْسَادَ عَقِيْدَةِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَتَشْوِيْهَ الْإِسْلَامِ، وَتَغْيِيْرَ أَحْكَامِهِ، مِثْلُ: مُحَمَّدٍ بْنِ سَعِيْدٍ الْمَصْلُوْبِ الَّذِيْ قَتَلَهُ أَبُوْ جَعْفَرَ الْمَنْصُوْرُ، وَضَعَ حَدِيْثاً عَنْ أَنَسٍ مَرْفُوْعاً: "أَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّيْنَ لَا نَبِيَّ بَعْدِيْ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللهُ"

Pertama.
Orang-orang Zindiq yang ingin merusak keyakinan kaum muslimin, dan ingin memburukkan citra Islam, dan merubah hukum-hukumnya, seperti: Muhammad Ibnu Sa'id Al-Mashlub yang dibunuh oleh Abu Jakfar Al-Manshur. Ia memalsukan hadits dari Anas Ibnu Malik radhiallahu 'anhu secara marfu': "Saya adalah penutup para nabi, tidak ada nabi setelahku, terkecuali apabila Allah berkehendak".


وَمِثْلُ عَبْدِ الْكَرِيْمِ بْنِ أَبِيْ العَوْجَاءِ، الَّذِيْ قَتَلَهُ أَحَدُ الْأُمَرَاءِ الْعَبَّاسِيِّيْنَ فِيْ الْبَصْرَةِ، وَقَالَ حِيْنَ قُدِّمَ لِلْقَتْلِ: لَقَدْ وَضَعْتُ فِيْكُمْ أَرْبَعَةَ آلَافِ حَدِيْثٍ، أُحَرِّمُ فِيْهَا الْحَلَالَ، وَأُحَلِّلُ فِيْهَا الحَرَامَ

Dan juga seperti Abdul Karim Ibnu Abil 'Auja, yang dibunuh oleh salah seorang umara dari Bani 'Abbas di Bashrah. Dan tatkala didatangkan untuk dibunuh, ia berkata: sesungguhnya aku telah memalsukan di tengah-tengah kalian empat ribu hadits, aku haramkan yang halal dan aku halalkan yang haram.

وَقَدْ قِيْلَ: إِنَّ الزَّنَادِقَةَ وَضَعُوْا عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعَةَ عَشَرَ أَلْفِ حَدِيْثٍ

Dan ada juga yang mengatakan: sesungguhnya orang-orang Zindiq telah memalsukan hadits atas nama rasul Allah shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak empat belas ribu hadits.

ثانياً_ المُتَزَلِّفُوْنَ إِلَى الْخُلَفَاءِ وَالْأُمَرَاءِ؛ مِثْلُ: غِيَاثٍ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ دَخَلَ عَلَى الْمَهْدِيْ، وَهُوَ يَلْعَبُ بِالْحَمَامِ، فَقِيْلَ لَهُ: حَدِّثْ أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ! فَسَاقَ سَنَداً وَضَعَ بِهِ حَدِيْثاً عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "لَا سَبَقَ إِلَّا فِيْ خُفٍّ أَوْ نَصَلٍ أَوْ حَافِرٍ أَوْ جَنَاحٍ". فَقَالَ الْمَهْدِيُّ: أَنَا حَمَلْتُهُ عَلَى ذَلِكَ! ثُمَّ تَرَكَ الحَمَامَ، وَأَمَرَ بِذَبْحِهَا

Kedua.
Para pencari muka/penjilat terhadap para khalifah dan para pemimpin/penguasa; seperti: Ghiyats Ibnu Ibrahim tatkala ia menemui Al-Mahdi, dalam keadaan Al-Mahdi sedang bermain merpati. Maka diperintahkan kepada Giyats: sampaikanlah suatu hadits untuk amirul mukminin!

Kemudian Ghiyatspun menyebutkan suatu sanad, dan meletakkan hadits palsu pada sanad tersebut atas nama nabi shallallahu 'alaihi wasallam; bahwa nabi bersabda :

"لَا سَبَقَ إِلَّا فِيْ خُفٍّ أَوْ نَصَلٍ أَوْ حَافِرٍ أَوْ جَنَاحٍ"

"Tidak ada perlombaan terkecuali pada unta, panah, kuda dan burung."

Maka berkatalah Al-Mahdi: "akulah yang menyebabkan ia (Ghiyats) melakukan hal tersebut (yakni mendatangkan hadits palsu _pent)!”. Kemudian Al-Mahdi meninggalkan merpatinya dan memerintahkan untuk menyembelih merpati tersebut.

ثَالِثاً_ المُتَزَلِّفُوْنَ إِلَى العَامَّةِ بِذِكْرِ الْغَرَائِبِ تَرْغِيْباً، أَوْ تَرْهِيْباً، أَوِ التِمَاساً لِمَالٍ، أَوْ جَاهٍ، مِثْلُ: القَصَّاصِ الَّذِيْنَ يَتَكَلَّمُوْنَ فِيْ الْمَسَاجِدِ وَالْمَجْتَمَعَاتِ بِمَا يُثِيْرُ الدَّهْشَةَ مِنْ غَرَائِبَ

Ketiga.
Para pencari muka/penjilat terhadap khalayak (manusia) dengan menyebutkan berbagai keanehan-keanehan, dalam rangka memotivasi atau mengintimidasi, atau mencari harta atau kedudukan. Seperti: qashshash (tukang dongeng) yang berbicara di masjid-masjid dan perkumpulan-perkumpulan dengan sesuatu yang memberi kesan dahsyat (mengagumkan) berupa gharaib (keanehan-keanehan).

نُقِلَ عَنِ الإِمَامِ أَحْمَدِ بْنِ حَنْبَل وَيَحْيَى بْنِ مَعِيْن، أَنَّهُمَا صَلَّيَا فِيْ مَسْجِدِ الرَّصَافَةِ، فَقَامَ قَاصٌّ يَقُصُّ فَقَالَ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَل وَيَحْيَى بْنُ مَعِيْن، ثُمَّ سَاقَ سَنَداً إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ خَلَقَ اللهُ مِنْ كُلِّ كَلِمَةٍ طَيْراً مِنْقَارُهُ مِنْ ذَهَبٍ وَرِيْشُهُ مِنْ مَرْجَان...

Dinukil dari imam Ahmad Ibni Hambal dan imam Yahya Ibni Ma'in Allahu yarhamuhuma, bahwa mereka berdua shalat di masjid Rashafah. Kemudian berdirilah seorang tukang dongeng untuk berkisah; dan ia berkata: "telah menceritakan kepadaku Ahmad Ibnu Hambal dan Yahya Ibnu Ma'in, kemudian ia menyebutkan sebuah sanad sampai kepada nabi shallallahu 'alaihi wasallam; bahwa nabi bersabda :

"مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ خَلَقَ اللهُ مِنْ كُلِّ كَلِمَةٍ طَيْراً مِنْقَارُهُ مِنْ ذَهَبٍ وَرِيْشُهُ مِنْ مَرْجَان...

"Barang siapa yang mengucapkan " لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ " maka Allah akan menciptakan dari setiap kalimat tersebut seekor burung yang paruhnya dari emas dan bulunya dari mutiara."

وَذَكَرَ قِصَّةً طَوِيْلَةً، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ قَصَصِهِ، وَأَخَذَ الْعَطَيَاتِ، أَشَارَ إِلَيْهِ يَحْيَى بِيَدِهِ، فَأَقْبَلَ مُتَوَهِّماً لِنَوَالٍ

Kemudian tukang dongeng tersebut menyebutkan kisah yang cukup panjang. Tatkala selesai dari berkisah dan mengambil pemberian, imam Yahya Ibnu Ma'in rahimahullah memberikan isyarat dengan tangan kepadanya (yakni memanggilnya). Kemudian iapun menghadap kepada imam Yahya Ibnu Ma'in rahimahullah, dengan sangkaan ia akan mendapat pemberian.

فَقَالَ لَهُ يَحْيَى: مَنْ حَدَّثَكَ بِهَذَا الْحَدِيْثِ؟ قَالَ: أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَل وَيَحْيَى بْنُ مَعِيْن! فَقَالَ: أَنَا يَحْيَى بْنُ مَعِيْن وَهَذَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَل، مَا سَمِعْنَا بِهَذَا قَطْ فِيْ حَدِيْثِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيِهِ وَسَلَّمَ!

Maka imam Yahya Ibnu Ma'in rahimahullah-pun bertanya kepadanya: "siapa yang menyampaikan kepadamu tentang hadits ini?".

Si tukang dongeng menjawab: "Ahmad Ibnu Hambal dan Yahya Ibnu Ma'in!".

Berkata imam Yahya Ibnu Ma'in rahimahullah: "saya adalah Yahya Ibnu Ma'in dan ini adalah Ahmad Ibnu Hambal. Kami sama sekali tidak pernah mendengar tentang ini dari hadits rasul Allah shallallahu 'alaihi wasallam!".

فَقَالَ القَاصُّ: لَمْ أَزَلْ أَسْمَعُ أَنَّ يَحْيَى بْنَ مَعِيْن أَحْمَقُ، مَا تَحَقَّقْتُ هَذَا إِلَّا هَذِهِ السَّاعَةُ، كَأَنْ لَيْسَ فِيْهَا يَحْيَى بْنُ مَعِيْن وَأَحْمَدُ بْنُ حَنْبَل غَيْرَكُمَا! لَقَدْ كَتَبْتُ عَنْ سَبْعَةَ عَشَرَ أَحْمَدِ بْنِ حَنْبَل وَيَحْيَى بْنِ مَعِيْن

Maka si tukang dongeng-pun menjawab: "aku selalu mendengar bahwa Yahya Ibna Ma'in adalah seorang yang bodoh, dan hal tersebut tidak terbukti terkecuali saat ini. Seakan-akan tidak ada Yahya Ibnu Ma'in dan Ahmad Ibnu Hambal selain kalian berdua! Sungguh aku telah mencatat dari tujuh belas Ahmad Ibna Hambal dan Yahya Ibna Ma'in."

فَوَضَعَ أَحْمَدُ كُمَّهُ عَلَى وَجْهِهِ وَقَالَ: دَعْهُ يَقُوْمُ! فَقَامَ كَالْمُسْتَهْزِئِ بِهِمِا

Maka imam Ahmad Ibnu Hambal rahimahullah meletakkan lengan bajunya ke wajah beliau, dan berkata: "biarkan ia pergi!". Maka iapun pergi seakan-akan mengolok-olok keduanya.

رَابِعاً_ المُتَحَمِّسُوْنَ لِلدِّيْنِ يَضَعُوْنَ أَحَادِيْثَ فِيْ فَضَائِلِ الْإِسْلَامِ، وَمَا يَتَّصِلُ فِيْهِ، وَفِيْ الزُّهْدِ فِيْ الدُّنْيَا، وَنَحْوِ ذَلِكَ. لِقَصْدِ إِقْبَالِ النَّاسِ عَلَى الدِّيْنِ وَزُهْدِهِمْ فِيْ الدُّنْيَا، مِثْلُ: أَبِيْ عِصْمَةَ نُوْحٍ بْنِ أَبِيْ مَرْيَمَ قَاضِي مَرْوِ، وَضَعَ حَدِيْثاً فِيْ فَضَائِلِ سُوَرِ القُرْآنِ سُوْرَةً سُوْرَةً وَقَالَ: إِنِّيْ رَأَيْتُ النَّاسَ أَعْرَضُوْا عَنِ الْقُرْآنِ، وَاشْتَغَلُوْا بِفِقْهِ أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَغَازْي ابِنِ إِسْحَاقَ، يَعْنِيْ فَوَضَعَ ذَلِكَ

Keempat.
Orang-orang yang memiliki ghirah (kecemburuan/semangat) terhadap agama. Mereka membuat hadits-hadits palsu berkaitan tentang keutamaan-keutamaan islam. Dan apa-apa yang berhubungan tentang islam. Dan tentang kezuhudan terhadap dunia. Dan yang semisal itu. Dengan tujuan agar manusia menuju kepada agama dan zuhud terhadap dunia.

Seperti yang dilakukan oleh Abu 'Ishmah (ada juga yang mengatakan Abu 'Ashamah _pent) Nuh Ibnu Abi Maryam seorang qadhi wilayah Marwi.

Ia membuat hadits palsu tentang keutamaan-keutamaan surat-surat Al-Qur'an, surat demi surat. Dan berkata: "sesungguhnya aku melihat manusia telah berpaling dari Al-Qur'an dan tersibukkan dengan "Fiqh" karya Abu Hanifah dan "Maghazi" karya Ibnu Ishaq". Yakni, karena sebab itulah ia membuat hadits-hadits palsu.

خَامِساً_ المُتَعَصِّبُوْنَ لِمَذْهَبٍ، أَوْ طَرِيْقَةٍ، أَوْ بَلَدٍ، أَوْ مَتْبُوْعٍ، أَوْ قَبِيْلَةٍ: يَضَعُوْنَ أَحَادِيْثَ فِيْ فَضَائِلِ مَا تَعَصَّبُوْا لَهُ، وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، مِثْلُ: مَيْسَرَةِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ الَّذِيْ أَقَرَّ أَنَّهُ وَضَعَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْعِيْنَ حَدِيْثاً فِيْ فَضَائِلِ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

Kelima.
Para fanatikus terhadap suatu madzhab, atau metode, atau negara, atau panutan, atau suku. Mereka membuat hadits-hadits palsu tentang keutamaan-keutamaan yang mereka berfanatik terhadapnya. Dan tentang pujian kepada yang ia berfanatik tersebut. Seperti apa yang dilakukan oleh Maisarah Ibnu 'Abdi Rabbih yang mengaku telah membuat tujuh puluh hadits palsu atas nama nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang keutamaan-keutamaan 'Ali Ibnu Abi Thalib radhiallahu 'anhu.


Wallahu a'lam bish-shawab.


Ditulis oleh :
Ahad, 06 - Dzul Hijjah - 1436 H / 20 - September - 2015 M



0 komentar:

Posting Komentar

Mubaarok Al-Atsary. Diberdayakan oleh Blogger.