Translate

Rabu, 06 Januari 2016

19). Metode Pengklasifikasian Hadits.


(Bagian Kedua)

PERTEMUAN : KE-SEMBILAN BELAS
BUKU : MUSTHALAH AL-HADITS
KARYA : IBNU ‘UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
____________

Detik-detik terakhirrr semangattt !!!

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"METODE PENG-KLASIFIKASIAN HADITS"

Berkata Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah

طُرُقُ تَصْنِيْفِ الْحَدِيْثِ.

Metode peng-klasifikasian hadits.

طُرُقُ تَصْنِيْفِ الْحَدِيْثِ عَلَى نَوْعَيْنِ:

Metode peng-klasifikasian hadits ada dua bentuk:

أ_ تَصْنِيْفُ الْأُصُوْلِ:

Pertama.
Peng-klasifikasian Ushul.

وَهِيَ الَّتِيْ يُسْنَدُ فِيْهَا الْحَدِيْثُ مِنَ الْمُصَنِّفِ إِلَى غَايَةِ الْإِسْنَادِ. وَلَهُ طُرُقٌ، فَمِنْهَا:

Ini adalah metode peng-klasifikasian yang suatu hadits disandarkan dari penulisnya hingga akhir sanad. Dan ini memiliki beberapa metode, diantaranya:

1_ التَّصْنِيْفُ عَلَى الْأَجْزَاءِ: بِأَنْ يُجْعَلَ لِكُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْعِلْمِ جُزْءٌ خَاصٌّ مُسْتَقِلٌّ، فَيُجْعَلُ لِبَابِ الصَّلَاةِ جُزْءٌ خَاصٌّ، وَلِبَابِ الزَّكَاةِ جُزْءٌ خَاصٌّ، وَهَكَذَا. وَيُذْكَرُ أَنَّ هَذِهِ طَرِيْقَةُ الزُّهْرِيِّ وَمَنْ فِيْ زَمَنِهِ.

Satu.
Peng-klasifikasian berdasarkan juz. Dengan menjadikan juz khusus tersendiri untuk masing-masing bab dari bab-bab ilmu. Menjadikan juz khusus untuk bab shalat. Dan juz khusus untuk bab zakat. Demikian seterusnya. Disebutkan, bahwa ini adalah metode imam Az-Zuhri dan orang-orang yang sezaman dengan beliau rahimahumullahu.

2_ التَّصْنِيْفُ عَلَى الْأَبْوَابِ: بِحَيْثُ يُجْعَلُ فِيْ الْجُزْءِ الْوَاحِدِ أَكْثَرُ مِنْ بَابٍ، وَتُرَتَّبُ عَلَى الْمَوْضُوْعَاتِ؛ كَتَرْتِيْبِ أَبْوَابِ الْفِقْهِ، أَوْ غَيْرِهِ. مِثْلُ: طَرِيْقَةِ الْبُخَارِيِّ، وَمُسْلِمٍ، وَأَصْحَابِ "السُّنَنِ".

Dua.
Peng-klasifikasian berdasarkan bab. Dengan menjadikan lebih dari satu bab dalam satu juz. Kemudian ditertibkan di atas berbagai permasalahan; seperti tertib pada bab-bab fiqh, atau selainnya. Seperti metode imam Al-Bukhari dan imam Muslim dan para pemilik kitab Sunan rahimahumullahu.

3_ التَّصْنِيْفُ عَلَى الْمَسَانِيْدِ: بِحَيْثُ يُجْمَعُ أَحَادِيْثُ كُلِّ صَحَابِيٍّ عَلَى حِدَّةٍ، فَيُذْكَرُ فِيْ مُسْنَدِ أَبِيْ بَكْرٍ جَمِيْعُ مَا رَوَاهُ عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ، وَفِيْ مُسْنَدِ عُمَرَ جَمِيْعُ مَا رَوَاهُ عَنْ عُمَرَ، وَهَكَذَا مِثْلُ طَرِيْقَةِ الْإِمَامِ أَحْمَدَ فِيْ "مُسْنَدِهِ".

Tiga.
Peng-klasifikasian berdasarkan musnad. Dengan mengumpulkan hadits-hadits masing-masing shahabat pada satu tempat tersendiri. Maka disebutkan pada musnad Abu Bakr radhiallahu 'anhu seluruh riwayat dari Abu Bakr radhiallahu 'anhu. Dan pada musnad 'Umar radhiallahu 'anhu seluruh riwayat dari 'Umar radhiallahu 'anhu. Demikian seterusnya. Seperti metode imam Ahmad pada musnad beliau rahimahullahu.

ب_ تَصْنِيْفُ الْفُرُوْعِ:

Kedua.
Peng-klasifikasian Furu' (cabang).

وَهِيَ الَّتِيْ يَنْقُلُهَا مُصَنِّفُوْهَا مِنَ الْأُصُوْلِ مَعْزُوَّةً إِلَى أَصْلِهَا بِغَيْرِ إِسْنَادٍ، وَلَهُ طُرُقٌ أَيْضاً فَمِنْهَا:

Ini adalah metode peng-klasifikasian yang para penulis hadits menukil dari sumber-sumbernya, dengan menisbatkan kepada sumber tersebut tanpa sanad. Dan ini juga memiliki beberapa metode, diantaranya:

1_ التَّصْنِيْفُ عَلَى الْأَبْوَابِ. مِثْلُ: "بُلُوْغِ الْمَرَامِ" لِابْنِ حَجَرَ الْعَسْقَلَانِيِّ، وَ"عُمْدَةِ الْأَحْكَامِ" لِعَبْدِ الْغَنِيِّ الْمَقْدِسِيِّ.

Satu.
Peng-klasifikasian berdasarkan bab. Seperti: "Bulughul Maram" karya Ibnu Hajar Al-'Asqalani, dan "Umdatul Ahkam" karya 'Abdul Ghani Al-Maqdisi Allahu yarhamhuma.

2_ التَّصْنِيْفُ مُرَتَّباً عَلَى الْحُرُوْفِ. مِثْلُ: "الجَامِعُ الصَّغِيْرُ" لِلسُّيُوْطِيِّ.

Dua.
Peng-klasifikasian berdasarkan tertib huruf. Seperti: "Al-Jami' Ash-Shaghir" karya imam As-Suyuthi rahimahullahu.

إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ مِنَ الطُّرُقِ الْكَثِيْرَةِ مِنَ النَّوْعَيْنِ حَسَبُمَا يَرَاهُ أَهْلُ الْحَدِيْثِ أَقْرَبَ إِلَى تَحْصِيْلِهِ وَتَحْقِيْقِهِ.

Dan lain sebagainya berupa metode-metode yang banyak dari dua bentuk tersebut, sesuai pandangan ahlul hadits yang lebih dekat terhadap pengoleksian dan penelitiannya.

*****

Dengan pertemuan ke-sembilan belas ini, maka selesailah semua isthilah-isthilah yang berkaitan dalam bidang musthalah yang tercantum dalam kitab ini, walhamdulillah.

Adapun pertemuan selanjutnya dalam kitab ini, asy-syaikh rahimahullah memperkenalkan secara global kepada kita tentang kutub sittah atau kitab yang enam, yaitu:

1.     Shahih Al-Bukhari.
2.     Shahih Muslim.
3.     Sunan An-Nasai.
4.     Sunan Abu Dawud.
5.     Sunan At-Tirmidzi. Dan  
6.     Sunan Ibnu Majah.   

Dan beliau rahimahullah juga memperkenalkan Musnad Imam Ahmad kepada kita secara global setelahnya.

Kemudian di akhir kitab, asy-syaikh rahimahullahu juga sedikit menjelaskan masalah adab yang hendaknya diperhatikan oleh seorang Pengajar dan seorang pelajar. Yang dengan masalah tersebut, maka tuntaslah semua uraian yang berkaitan dengan kitab ini, walhamdulillah.

Wallahu a'lam bish-shawab. Wa baarakallahu fikum.

Akhukum fillah :
Rabu, 25  - Rabi'ul Awal - 1437 H / 06 - 01 - 2016 M

                                                                                

Baca Juga :
--------------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Mubaarok Al-Atsary. Diberdayakan oleh Blogger.